Sabtu, 02 Maret 2013

Mengenal Allah SWT

Banyak diantara kaum muslimin yang belum memahami tentang mengenal Allah SWT. sehingga dicampur adukkan antara pengertian Allah dan pengertian Tuhan. Perlu diketahui bahwa kita hanya boleh memahami Allah menurut Allah dan RasulNya bukan menurut akal manusia. Memahami Allah menurut Allah dan RasulNya artinya memahami Allah menurut Al Qur’an dan Hadits, bukan menurut akal pikiran manusia. Misalnya memahami Allah mmenurut akal adalah, bahwa Allah itu WUJUD, KIDAM BAQO, YANG DIATAS dll. Hal² semacam ini tidak dijelaskan dalam Al Qur’an maupun al Hadits, itu hanya akal-akalannya manusia. Hasil pikirannya para ahli Filsafat Ilmu Kalam.

Allah itu memberi nama diri-Nya itu Allah. Artinya yang memberi nama Allah adalah Allah sendiri bukan manusia, demikian juga dengan Robb. Nah bedanya apa nama Allah dengan Robb?

Allah itu nama diri, seperti Iqbal Rushanfikri itu nama diri, sedangkan Robb itu nama jabatan, misalnya ROBBUL ‘ALAMIIN, Allah itu penguasa semesta alam baik alam nyata seperti Bumi Langit seisinya maupun alam gaib seperti alam kubur, alam akhirat. Dalam sehari-hari misalnya jabatan Presiden, Menteri, Gubernur, Kepala Desa dll. Di sisi lain Allah mempunya nama lain yaitu nama sifat atau yang sering disebut sebagai ASMA UL KHUSNA, nama² yang indah, nama² yang baik, yang menurut Nabi SAW ada 99. Misal arrahman, arrakhim, al malik, al kudus, as salam, al mu’min, al muhaimin, al aziz dsb.

Jumat, 15 Februari 2013

Peranan Rasul Dalam Agama


Rasul itu artinya utusan, yaitu seseorang yang diutus oleh Allah kepada manusia supaya manusia bisa berjalan pada jalan yang lurus.

Yang Pertama

Allah berfirman di dalam surat Az zuhruf ayat 64 yang artinya

Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka beribadahlah kepada Dia, ini adalah jalan yang lurus.

jadi yang dimaksud dengan jalan yang lurus adalah beribadah kepada Allah, menyembah kepada Allah.
Supaya manusia bisa beribadah kepada Allah, maka Allah mengutus rasul.

Senin, 04 Februari 2013

Fitroh Manusia

Pengertian Fitrah Manusia

fitri atau fitroh berasal dari kata futur yang artinya makan pagi atau sarapan. Hal ini berkenaan setelah kita berpuasa satu bula, kemudian diakhiri dengan merayakan hari raya Idul Fitri dimana kita sudah diprbolehkanuntuk makan pagi atau sarapan, atau secara umum kita sudah diperbolehkan untuk makan.
Arti yang lain yaitu bahwa setelah kita berpuasa satu bulan, maka Insya Allah, Allah meng hapuskan dosa dosa kita sehingga kita menjadi fitri, menjadi suci kembali sebagaimana bayi yang baru dilahirka.
Karena kita sudah bersih dari dosa dosa diharapkan kita bisa mengamalkan agama islam secara benar, artinya dalam mengamalkan itu sesuai dengan perintah Allah dan contoh Rasul. Kembali kepada perintah Allah dan contoh Rasul juga bisa disebut kembali kepada FITRAH yaitu Al-Islam. Sebab fitroh manusia adalah Al-Islam.
Mengapa kaum muslimin harus kembali kepada Al-Islam?
Karena dalam perjalanannya selama satu tahun bisa saja terjadi perbuatan-perbuatan yang mendekati kemaksiatan dalam segala bentuk seperti berbuat syirik, bid'ah, perpecahan dll.
Maka dengan berpuasa selama satu bulan diharapkan kaum muslimin kembali kepada jalan yang lurus yaitu Al-Islam atau Fitrah
Allah memberi petunjuk pada Q.S. Ar-Rum ayat 30, 31, 32 yang artinya

30. maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah pada) fitroh Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitroh itu. Tidak ada perubahan pada fitroh Allah (itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.